2.3 Klorofil
Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat pada tumbuhan hijau, alga, dan bakteri fotosintesis. Klorofil merupakan kompleks antara porfin dengan magnesium (Gambar 2). Porfin adalah struktur makrosiklik tak jenuh yang terdiri dari empat cincin pirol yang digabungkan oleh suatu jembatan karbon. Porfin tersubstitusi dinamakan porfirin yang dianggap sebagai inti dari semua klorofil. Porfirin adalah pigmen makrosiklik tetrapirol dimana cincin pirol digabungkan oleh jembatan metana dan sistem ganda tertutup. Oleh karena itu, klorofil diklasifikasikan sebagai porfirin (Linar 2009).
Gambar 2 Struktur klorofil (Campbell et al. 2000)
Klorofil berpotensi sebagai fotosensitiser (obat yang aktif oleh rangsangan cahaya) untuk terapi tumor dan kanker. Pemanfaatan PDT ini didasarkan pada asumsi bahwa fotosensitiser akan dapat membunuh sel-sel kanker, ketika senyawa tersebut diekspos dengan cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu dan dengan intensitas tertentu. Mekanisme kerja klorofil sebagai sensitiser adalah ketika fotosensitiser mengabsorpsi cahaya, maka fotosensitiser akan tereksitasi pada keadaan singlet. Keadaan ini tidak berlangsung lama karena fotosensitiser akan berubah ke keadaan triplet. fotosensitiser pada keadaan triplet ini akan bereaksi dengan oksigen yang tentunya ada dalam jaringan tubuh manusia, termasuk dalam jaringan kanker. Oksigen dalam keadaan dasar akan tereksitasi menjadi singlet oksigen yang bersifat sangat reaktif dan selanjutnya akan menghancurkan sel-sel kanker. Pada akhirnya, fotosensitiser akan kembali ke keadaan normal ( Linar 2009). Berikut adalah serapan panjang gelombang klorofil pada gambar 3.
Gambar 3 Spektrum serapan klorofil a, klorofil b dan karotenoid
(Campbell et al. 2000)