ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN JOHAR (Cassia siamea)
Kimia
organik bahan alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hakekat dari
senyawa-senyawa kimia organik alami mikromelekul dan makromolekul yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Senyawa organik bahan alam merupakan senyawa yang
dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder adalah senyawa
hasil metabolisme sekunder, yang tidak terdapat secara merata dalam makhluk
hidup dan ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Umumnya terdapat pada semua
organ tumbuhan (terutama tumbuhan tinggi) pada akar, kulit, batang, daun, bunga
buah dan biji dan sedikit pada hewan. Berbagai jenis tumbuhan mengandung senyawa
metabolit sekunder, seperti alkaloid, flavanoid, streoid, terpenoid, saponin,
dan lain-lain. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan
merupakan zat bioaktif yang berkaitan dengan kandungan kimia dalam tumbuhan,
sehingga sebagian tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan obat. Sekitar 1000 jenis
dari 30.000 jenis tumbuhan yang telah dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Oleh
karena itu, kimia bahan alam adalah ilmu pengetahuan yang sangat penting. Kimia
bahan alam berhubungan dengan molekul-molekul yang diciptakan oleh alam dan
erat kaitannya dengan kehidupan. Sehingga menggugah perhatian orang untuk lebih
mengetahui tentang kimia bahan alam dengan mengidentifikasi senyawa kimia
organik alami yang terdapat di alam.
Salah satunya, mengidentifikasi senyawa alkaloid dari daun johar (Cassia siamea).
Johar (Cassai siamea) merupakan tanaman tahunan
berdaun tunggal, klasifikasinya :
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Fabales
Family :
Fabaceae
Genus :
Cassia
Species :
Cassia siamea
Cassia siamea yang dikenal masyarakat dengan nama Johar, merupakan salah satu jenis
tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Di kalangan
masyarakat, tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat malaria, obat cacing,
tonikum serta obat gatal-gatal dan penyakit kulit. Penggunaan daun Cassia siamea sebagai obat malaria telah
banyak diteliti, mengingat resistensi parasit malaria terhadap obat modern
telah banyak terjadi. Kandungan senyawa
dalam daun Cassia siamea dapat
dikelompokan kedalam dua bagian yaitu senyawa non alkaloid (Barakol dan
anhydrobarakol) dan senyawa alkaloid (Cassiadinine, Siaminine A, Siaminine B,
Siamine).
a.
Struktur senyawa non
alkaloid
b. Struktur senyawa alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang
terbanyak ditemukan dialam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan
dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin
heterosiklik.
c.
Struktur alkaloid
Hampir semua alkaloid yang
ditemukan dialam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun
tetapi adapula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin,
dan stiknin adalah alkaloid yang terkenal dan mempunyai efek sifiologis dan
psikologis. Alkaloida umumnya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus
dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit
yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Isolasi senyawa alkaloid
dari daun Cassai siamea dilakukan
dengan metoda asam basa. Daun Cassai
siamea dimaeserasi dengan pelarut metanol sehingga didapat ekstrak metanol.
Ekstrak metanol ditambahkan HCl 2,5% dan diekstraksi dengan eter didapatkan
fraksieter dan air. Fraksi air dibasakan dengan NH4OH 2,5% sampai pH
10, kemudian diekstraksi dengan kloroform sehingga didapat fraksi kloroform dan
air. Fraksi kloroform yang diperoleh dieluasi dengan kromatografi lapis tipis
dengan pengembangan kloroform-metanol dan penampakan bercak disemprot dengan
reagen dragendroff. Daun johar (Cassai
siamea) positif mengandung senyawa alkaloid yang ditandai dengan bercak
warna jingga pada KLT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar